ELEMEN PUBLIC SPEAKING

Teknik Vokal

• Intonasi (intonation) –nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata.
• Aksentuasi (accentuation) atau logat, dialek. Lakukan stressing pada kata tertentu yang dianggap penting.
• Kecepatan (speed). Jangan bicara terlalu cepat.
• Artikulasi (articulation), yaitu kejelasan pengucapan kata-kata; pelafalan kata (pronounciation).
• Infleksi – lagu kalimat, perubahan nada suara; hindari pengucapan yang sama bagi setiap kata. Infleksi naik (go up) menunjukkan adanya lanjutan, menurun (go down) tunjukkan akhir kalimat.

Eye Contact

• Pandang audience; sapukan pandangan ke seluruh audience.
• Pandang tepat pada matanya!

Gesture

• Alami, spontan, wajar, tidak dibuat-buat.
• Penuh, tidak sepotong-sepotong, tidak ragu.
• Sesuai dengan kata-kata.
• Gunakan untuk penekanan pada poin penting,
• Jangan berlebihan. Less is more!
• The most important gesture: to SMILE!
• Gerakan tubuh meliputi: ekspresi wajah, gerakan tangan, mulut atau bibir, kepala, badan, kaki.
• Setiap gerakan mengandung tiga bagian: Pendekatan (The Approach) – Tubuh siap untuk bergerak; Gerakan (The Stroke) – gerakan tubuh itu sendiri; dan Kembali (The Return) – kembali ke posisi semula atau keadaan normal.
• Variatif, jangan monoton. Misalnya terus-menerus mengepalkan jari tangan di atas.
• Jangan melalukan gerakan tubuh yang tidak bermakna atau tidak mendukung pembicaraan seperti: memegang kerah baju, mempermainkan mike, meremas-remas jari, dan menggaruk-garuk kepala.
• Makin besar jumlah hadirin, kian besar dan lambat gerakan tubuh yang kita lakukan. Jika kita berbicara di depan hadirin dalam jumlah kecil, atau di videoconferencing, atau di televisi, lakukan gerakan tubuh alakadarnya (smaller gestures).

Humor

• Bumbu Public Speaking.
• Use Natural Humor! Don’t try to be a stand up comedian!
• Gunakan hentian (pause) sekadar memberikan kesempatan kepada pendengar untuk tertawa.
• Teknik humor
a.l. Exaggeration –melebihkan sesuatu secara tidak proporsional. Misalnya, ungkapan “hujan lokal” bagi pembicara yang “menyemburkan” air liur; parodi –meniru gaya suatu karya serius (lagu, pepatah, puisi) dengan penambahan agar lucu, misalnya mengubah lirik lagu dengan kata-kata baru bernada humor; teknik belokan mendadak –membawa khalayak untuk meyakini bawa kita akan berbicara normal, namun tiba-tiba kita mengatakan sebaliknya atau tidak disangka-sangka pada akhir pembicaraan. Contoh: Saya mencintai seorang wanita, namun kami tidak bisa menikah karena keluarganya merasa keberatan. Saya tidak bisa apa-apa, karena keluarganya yang tidak setuju itu adalah suami dan anak-anaknya!; TV (baca: tivi) yang dibuat di Bandung dan bermerk “Parisj van Java” yaitu tipikir-pikir tidak ada.


Copyright (c) ASM. Romli Http://www.romeltea.co.nr E-mail: romeltea@yahoo.com



baca semuanya biar puaazz..

Tips Menjadi ‘Pembicara Hebat’

Public Speaking (PS), yakni berbicara di depan umum, utamanya ceramah atau pidato. Secara luas, PS mencakup semua aktivitas berbicara (komunikasi lisan) di depan orang banyak, ( MC), presentasi, diskusi,

Menjadi “Great Public Speaker” dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
1. Practice –Latihan pidato di depan kawan-kawan, keluarga, bahkan anjing/kucing, atau siapa saja yang bisa mendengarkan; di depan cermin; menggunakan recorder.
2. Building Skill –membangun keterampilan PS dengan memahami teknik PS, meliputi persiapan & penyampaian.

Persiapan Mental

• Rileks! Atasi gugup dengan menarik nafas panjang/dalam; menggerakan badan; berdiri tegak layaknya tentara berbaris dengan bahu dan dada yang tegap, lalu tersenyumlah!
• Know the room! Jadikan seakan-akan ia kamar Anda sendiri.
• Know the audience! Kenali karakteristik dan pandang mereka sebagai teman akrab.
• Know your material! Anggaplah Anda yang paling tahu.

Persiapan Fisik

• Pastikan kondisi badan dan suara fit, segar, dan normal
• Kenakan pakaian yang serasi dengan susana acara.
• Jangan memakan keju, mentega, atau minum susu, soda, teh, kopi, sekurang-kurangnya sejam sebelum tampil.
• Jabatlah tangan Anda agar darah mengalir — membuat gerakan tangan Anda lebih alami saat berbicara di podium.
• Jaga agar mulut dan tenggorokan Anda tetap basah. Siapkan selalu air mineral.

Persiapan Materi

• Baca literatur dan cari sumber data sebanyak mungkin. Semakin banyak pengetahuan dan wawasan, Anda pun kian percaya diri.
• Susun pointer atau outline.
• Anda punya empat pilihan penguasaan materi:
a) Membaca naskah , menggunakan catatan berupa garis besar materi (cara terbaik)
b) Menggunakan hapalan –pilihan terburuk karena komunikasi dg audience berkurang, terutama soal kontak mata;
c) Menggunakan alat bantu visual sebagai catatan (Using Visual Aids as Notes)

PEMBUKAAN

1. Start Low and Slow
2. Don’t apologize.
3. Teknik pembuka :
- Langsung menyebut pokok persoalan yang akan dibicarakan;
- Mengajukan pertanyaan provokatif,
- Menyatakan kutipan — teori, ungkapan, peristiwa, atau pepatah.

PENYAMPAIAN

- Teknik pemaparan:
• deduktif – gagasan utama ke perincian;
• “teori” ke empiris;
• induktif – kasus ke kesimpulan;
• empiris ke “teori”;
• kronologis – Urutan peristiwa.

• Audible –bicaralah agak keras agar cukup terdengar (Audible)
• Clarity — ucapkan setiap kata dengan jelas (Clarity).
• Gunakan kata berona (colorfull word) – yang melukiskan sikap, perasaan, keadaan. Misalnya, kata “terisak-isak” lebih berona daripada kata “menangis”; kata “matanya berbinar-binar” -> bergembira, dll.
• Kalimat aktif (action words) lebih dinamis daripada kalimat pasif.

PENUTUP

• Langsung tutup, ucapkan salam, jika materi pembicaraan sudah disampaikan atau waktu sudah habis.
• Teknik penutup: menyimpulkan, menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat berbeda, mendorong audience untuk bertindak (Appeal for Action), kutipan sajak, kitab suci, pribahasa, atau ucapan ahli, memuji khalayak, dll.


baca semuanya biar puaazz..

Gak Cukup dengan Suara Bagus !

SUARA EMAS (Golden Voice) adalah modal utama penyiar. Tapi ketahuilah, suara bagus saja tidak cukup untuk menjadi penyiar pro. Suara bagus akan menjadi tidak bagus, gak enak didengar, jika sang pemilik suara sering mengatakan “OK”, “yang pasti”, atau “pastinya” secara berulang-ulang alias latah!

Krisbiantoro lalu menanyakan soal obral kata “OK” itu. “Saya bilang sama dia, ’Mbak-mbak, mbok ya okay-nya dikurangi’.” Dengan jujur, pembawa acara muda itu mengaku. “Iya Oom, kadang saya blank (kosong) dan tak tahu harus ngomong apa,” kata Kris menirukan rekan mudanya (Baca ASM. Romli, “Kiat Memandu Acara: Teknik MC & Moderator”, Nuansa, Bandung, 2006). Begitulah “si oke” menjadi senjata ampuh untuk mengisi kekosongan seorang MC atau penyiar radio. Dalam pendapat Krisbiantoro, rentetan kata “oke” itu muncul dari kedangkalan wawasan dan ketidaksiapan sang presenter. Kedangkalan atau keterbatasan wawasan itu pula yang kemudian melahirkan tabiat yang di mata penonton/pendengar terasa aneh, lucu, dan memuakkan. “Untuk menghindari kekosongan itu kita sering melihat sepasang pembawa acara teriak-teriak, sedangkan yang lain tepuk tangan sendiri lalu tertawa sendiri,” kata Krisbiantoro (Kompas, 21 November 2004).

Ini soal nonteknis. Soal wawasan ini penting banget, tidak boleh diabaikan. Kelancaran bicara bergantung pada wawasan penyiar. Penyiar yang tidak punya wawasan atau pengetahuan yang banyak, siarannya akan “kering”, cuma “say hello”, sering mengulang kata yang sama seperti kata “OK” tadi, dan kirim-kirim salam doang, trus puter lagu. Ah, ’dak ada isinya!

Untuk memiliki wawasan yang luas, penyiar harus rajin baca –baca koran tiap hari, majalah, artikel, buku, juga sering nonton berita televisi dan acara lainnya. Lebih baik lagi jika penyiar sering ikut hadir dalam acara diskusi, seminar, dan semacamnya.

Penyiar bisa menjadi andalan pendengar tentang banyak isu atau kejadian. Meraka, pendengar, selalu menganggap penyiar itu pergaulan dan wawasannya luas, sehingga “banyak tahu” dan “tahu banyak”. Penyiar harus in-touch dengan apa yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat. Dengan kata lain, kita harus “gaul” seperti mereka.

Lagi pula, bisa jadi penyiar setiap hari berhadapan dengan naskah yang berbeda. Nah, dalam menggunakan naskah itu sebagai bahan siaran, misalnya tips atau informasi aktual (berita), penyiar harus paham betul isi naskah itu. Belum lagi kalau harus siaran talkshow, bincang-bincang dengan narasumber. Tak jarang ’kan, narasumber atau bintang tamu mengemukakan topik atau istilah yang “aneh-aneh”, disangkanya penyiar akan selalu mengerti.

Dijamin, kalo penyiar banyak baca, sehingga banyak tahu dan tahu banyak, siarannya akan berkualitas, “bernas”, berisi, intelek, dan disukai pendengar. Siarannya tidak cuma bermodal suara bagus, tapi juga wawasan yang luas.

Itulah sebabnya, tidak sedikit radio mensyaratkan penyiarnya minimal D3, pernah kuliah, jurusan apa saja, tidak mesti jurusan broadcast atau penyiaran. Orang yang pernah kuliah diasumsikan “haus ilmu” dan “daya nalar”-nya terasah semasa kuliah. Pengalaman akademis dan intelektualnya sangat menunjang dirinya dalam siaran yang didengar banyak orang dengan berbagai tingkat kecerdasan dan pengetahuan. Karena pada intinya, pendidikan formal itu dibutuhkan untuk memperluas cakrawala pengetahuan.

Penyiar juga terkadang berhadapan dengan situasi yang tak terduga. ‘Dalam sebuah siaran interaktif, pendengar radio terkadang memberi pertanyaan di luar topik.

Tentu saja selain wawasan, penyiar juga harus memiliki teknik vokalisasi dan verbalisasi yang baik, punya sense of music, sense of humor, dan sebagainya. Ok, selamat meluaskan wawasan… give your best announcing to your listeners! (BACA JUGA: “Menjadi Penyiar Profesional” di www.romeltea.co.nr).*

Saat mendengar kata ini, sebagian besar orang akan merasa tertarik. Pekerjaan sebagai orang yang tugas nya bercuap cuap didepan mikrofon atau kamera televisi ini merupakan dambaan bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang masih berusia muda. Mengapa ? sebagian orang menilai pekerjaan ini penuh dengan tantangan, sebagian menganggap pekerjaan ini mudah untuk dilakukan, sebagian lagi menganggap, pekerjaan ini dekat dengan selebriti, salah satu cara menggapai ketenaran, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Pada saat pertama kali ditanya kan pada orang yang melamar sebagai penyiar, ada yang sekedar ingin tahu, menambah pengalaman, dan ingin mendalami dunia broadcasting, serta memperluas pergaulan. (berdasarkan pengalaman rekrutmen di Agri FM).

baca semuanya biar puaazz..

Penyiar dan Fans

Salah satu yang membuat seorang penyiar bisa tetap eksis adalah penggemar. Meskipun mereka lebih dikenal lewat suara, namun nggak mengherankan kehadiran seorang penyiar mampu membuat pendengarnya tergila-gila.

Nggak jarang pendengar langsung main ke radio tersebut hanya untuk bertemu dengan penyiar favoritnya. Dan banyak pula yang pada akhirnya hubungan idola dan fans-nya ini berlanjut menjadi teman dekat atau sahabat.

Berawal dari special program curhat, dari sebuah radio. Penyiar yang bertugas membawakan acara tersebut akan dicap pendengar sebagai salah satu alternatif tempat curhat. Dan biasanya fans akan menghubungi penyiar, untuk meminta bertemu biar bisa curhat di luar jam siaran. Frekuensi bertemu yang terlalu sering bakal membuat hubungan akan berubah menjadi teman.

Tidak dapat dipungkiri juga keberadaan seorang fans sangat penting. Ada beberapa station manager mempertahankan penyiarnya yang memiliki pendengar paling banyak. “Tingkah fans beragam-ragam, yang nyebelin juga ada, dia kadang nggak ngerti kita lagi sibuk apa nggak, tapi selama belum nyusahin aku tetap berusaha nyenengin mereka,” cerita cowok yang suaranya bisa kita dengar setiap jam sembilan pagi di ‘Sweet FM’.

Buat Winda yang sudah bisa dibilang salah satu penyiar senior di radio yang memanggil pendengarnya “Indonesiana”, punya banyak penggemar, bukan berarti kita mesti tampil dibuat-buat. Nggak perlu jaim (jaga image), tampil aja apa adanya.

Meskipun tampil gaya itu memang perlu untuk mendukung penampilan seorang penyiar, tapi tetap be your self. Enak ya…jadi penyiar, tapi ingat penyiar itu bukan pekerjaan yang gampang.

Kalau kamu memang punya bakat cuap-cuap mau nyalurin bakat kenapa nggak, yang pasti kita mesti bisa membuktikan diri kita memang yang terbaik buat banyak orang. (Riana Zaiful, Waspada Online).

baca semuanya biar puaazz..

Keseharian Si Penyiar

Jam kerja seorang penyiar itu singkat banget. Paling lama mereka berada di box siaran selama tiga jam. Makanya banyak penyiar radio juga memiliki aktivitas lain di luar jam siaran. Misalnya masih tetap aktif kuliah.

Tapi banyak juga yang punya pekerjaan lainnya. “Berawal dari hobi dan punya waktu luang, karena aku kerja di tempat lain, masuknya siang, jadi pagi bisa siaran dulu,” ungkap Winda. Untuk penyiar yang berkecimpung di radio entertainment, mungkin tidak diperlukan keahlian akademik tertentu.

Berbeda dengan radio news atau radio talk show, kemungkinan besar radio ini akan mengutamakan status pendidikan dalam merekrut karyawannya.

Banyak juga penyiar yang sudah menamatkan pendidikan tetapi tetap terjun penuh di dunia radio. Selain siaran, mereka bisa juga merangkap tugas menjadi program director yang bertugas mengurusi bidang siaran, music director yang bertugas mengurusi bidang musik, production yang mengurusi bidang acara khusus atau recording yang mengurusi bidang rekaman.

Dunia radio pun banyak berkembang menjadi Event Organizer. Mulai dari sekedar membantu urusan promosi, sampai turun langsung menjadi panitia pelaksana. Berarti ini juga kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh penyiar untuk belajar membuat sebuah acara off air.

Menjadi MC atau presenter pada acara off air adalah peluang yang bagus sekali untuk seorang penyiar. Makin ngetop dan tentunya uang saku juga makin nambah dong… “Aku merasa persaingan ketat antar sesama penyiar ketika memperebutkan posisi MC ini, suka dibanding-bandingkan kemampuannya. Jadi ya…kita mesti banyak belajar lagi, untuk membuktikan kalo kita memang bagus,” jawab David.

Banyak sekali hal-hal baru yang dapat kita peroleh di dunia siaran yang erat hubungannya dengan dunia hiburan. Memang ada yang mengesankan kalau dunia radio itu dunia yang glamour. “Nggak ah…kami biasa aja, nggak ada yang wah, cuma kan tergantung orangnya, mungkin karena berhubungan dengan dunia hiburan jadi terkesan glamour,” terang Winda yang ditemui Kreasi di studionya.



baca semuanya biar puaazz..

Penyiar Butuh Skill

Banyak orang yang beranggapan profesi sebagai penyiar radio itu gampang banget, tinggal duduk di balik meja operator, cuap-cuap udah gitu muterin lagu. Tapi, setelah digeluti langsung, ternyata nggak segampang itu.” Dunia siaran radio itu penuh dengan tantangan, apalagi radio tempatku bekerja adalah siaran khusus untuk anak muda, makanya aku harus memiliki kemampuan untuk bisa sedekat mungkin dengan mereka”, ujar Claudia Hennie, Program Director di radio Kiss FM.

Sejalan dengan perkembangan dunia radio yang semakin berkembang dan menjual, maka banyak perubahan yang mesti terjadi, apalagi dalam program siarannya. Radio yang profesional dan komersil akan menuntut peraturan yang seragam sehingga akan tercipta sebuah format siaran yang mesti ditaati oleh penyiarnya. Misalnya saja radio “A” dengan segmentasi pendengar dewasa. Berarti program acara yang disajikan pun mesti sesuai untuk pendengar dewasa, begitu juga dengan lagu-lagunya.

Pendengar pun sudah semakin selektif, tentunya stasiun radio yang bisa memberikan acara yang menarik untuk didengarlah yang akan banyak peminatnya. Dan ini dapat menguntungkan pihak radio untuk merangkul mitra kerja yang bisa dijadikan sponsor acara. Untuk itu akan terjadi pemilihan penyiar yang punya skill lebih bagus. “Dulu aku juga punya gambaran, kalo penyiar radio itu gampang, tapi setelah aku jalani, aku mesti mengikuti pelatihan dulu sebelum resmi jadi penyiar,” ungkap Winda, salah satu penyiar ‘MOZE FM’.

Pelatihan vokal, membuat materi siaran, proses mixing dari satu lagu ke lagu yang lainnya merupakan proses awal yang mesti dijalani seorang penyiar yang ingin memiliki kualitas baik. Memiliki suara yang enak dan disukai adalah suatu keuntungan. Tapi kualitas suara dalam radio juga penting.

Kecanggihan teknologi dapat membantu kita mendapatkan kualitas suara yang enak, bahkan suara yang melengking sekalipun dapat mengembangkan suaranya sehingga menjadi menarik untuk didengar. Yang paling penting penyiar harus memiliki kemampuan efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Masing-masing radio mempunyai format siaran yang berbeda. Biasanya format siaran itu akan disesuaikan dengan target segmentasi pendengarnya. Dengan identitas yang berbeda tersebut maka sebuah stasiun akan tetap solid di telinga pendengar.


baca semuanya biar puaazz..

Tips Presenters dari situs BBC

Presenter sebenarnya “penghubung” satu bagian dengan bagian lain dari siaran. Oleh sebab itu kadang-kadang presenter merekam atau menyampaikan secara langsung “links” itu. Tips dari BBC:

* Tenang. Suara bicara yang alamiah kadang-kadang terlalu cepat untuk pendengar oleh karena itu tenanglah suaranya dan perlahan-lahan menyampaikan informasi yang Anda sampaikan.

* Buatlah setiap kata-kata itu berarti. Baca naskah dengan rasa percaya diri dan katakan setiap kata dengan tepat. Jangan mengakhiri kalimat tidak lengkap.

* Bersikaplah seolah-olah Anda bicara kepada orang tertentu. Bayangkan Anda meneceritakan sesuatu kepada satu orang di dalam pikiran Anda.

* Hindari rasa canggung dan gelisah. Nanti kedengarannya aneh di telinga pendengar.

* Tersenyumlah. Mungkin ini terdengar baik, seperti Anda lihat sendiri kadang-kadang sikap tersenyum membuat suara lebih bersahabat.

* Ingat suara Anda bagus seperti orang lain. Setiap orang bisa bicara lamban atau menyajikan dengan jelas tidak jadi soal apakah aksen anda tinggi atau rendah.

Presenter radio diperlukan mengikuti era multimedia sekarang ini. Oleh sebab itu ada beberapa tips yang bisa bermanfaat untuk menjadi presenter radio khususnya presenter bidang news dan current affairs.

* Wawasan mengenai peristiwa lokal, nasional dan internasional. Seorang presenter apalagi menyampaikan berita setiap hari.

* Suara yang standar. Setiap orang memiliki warna suara. Temukan suara Anda dengan berlatih. Suara adalah perangkat penting dalam radio. Oleh karena itu menyadari pentingnya pita suara dalam diri seorang presenter merupakan hal esensial. Apakah warna suara ana bas, bariton atau melengking, semuanya masih memungkinkan tergantung dari radio yang akan dimasuki.

* Otoritatif namun rileks. Radio adalah medium yang intim. Suara Anda perlu otoritatif namun terdengar akrab. Nada otoritatif itu bisa digambarkan sebagai suara yang akrab di telinga namun mengandung suasana yang lugas dan langsung. Dia tidak basa basi dan berpanjang-pangjang namun terdengar alamiah dan mengalir.

Radio menjadi salah satu media komunikasi dan informasi yang banyak diminati orang karena lebih gampang untuk dicerna bila dibandingkan televisi dan media cetak. Penyiar yang lebih komunikatif, akan terasa terlibat ngobrol langsung dengan pendengarnya padahal hanya lewat udara.

Menurut David, dunia radio adalah dunia bebas untuk mengekspresikan diri. “Di sini aku bebas mengapresiasikan diri dalam menyampaikan informasi kepada banyak orang, rasanya senang bisa membuat orang bahagia dengan informasi dan lagu yang aku suguhkan,” jelas cowok yang mengaku sudah dua tahun menggeluti dunia radio ini.

baca semuanya biar puaazz..

Pernak-Pernik Dunia Penyiar Radio

Presenter radio diperlukan mengikuti era multimedia sekarang ini. Oleh sebab itu ada beberapa tips yang bisa bermanfaat untuk menjadi presenter radio khususnya presenter bidang news dan current affairs.

* Wawasan mengenai peristiwa lokal, nasional dan internasional. Seorang presenter apalagi menyampaikan berita setiap hari.

* Suara yang standar. Setiap orang memiliki warna suara. Temukan suara Anda dengan berlatih. Suara adalah perangkat penting dalam radio. Oleh karena itu menyadari pentingnya pita suara dalam diri seorang presenter merupakan hal esensial. Apakah warna suara ana bas, bariton atau melengking, semuanya masih memungkinkan tergantung dari radio yang akan dimasuki.

* Otoritatif namun rileks. Radio adalah medium yang intim. Suara Anda perlu otoritatif namun terdengar akrab. Nada otoritatif itu bisa digambarkan sebagai suara yang akrab di telinga namun mengandung suasana yang lugas dan langsung. Dia tidak basa basi dan berpanjang-pangjang namun terdengar alamiah dan mengalir.

* Semangat dalam menyampaikan informasi. Sikap antusias dalam menyampaikan informasi merupakan bekal sangat penting. Prinsipnya, jika Anda antusias karena kabar yang disampaikan sesuatu yang baru dan perlu diketahui pendengar maka sikap yang keluar dari suara Anda juga seolah-olah mengajak pendengar untuk mengikutinya. Sebaliknya jika Anda tidak ansusias suda dapat diguga pendengar pun malas mengikutiny.

* Jadikan siaran Anda “your show”. Anggap ini adalah panggung Anda. Presentasi merupakan sebuah pertunjukkan. Anda harus menganggap sebagai sopir dan pengendali yang menguasai “panggung” siaran. Setiap nada, intonasi dan suara yang keluar dari diri Anda menjunjukkan bagaimana jalannya siaran itu seharusnya. Seperti halnya teater maka dalam penyampaian pun ada pembukaan, isi dan penudup. Ada nada suara tinggi, rendah dan menekankan. Semuanya disampaikan bukan dengan sikap membosankan.




baca semuanya biar puaazz..

Edwin Howard Amstrong - Penemu Radio FM

Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu Radio FM. Ia lahir pada tanggal 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya penerbit buku dan ibunya seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Dia sangat kagum dengan Marconi, hanya saja ia ingin menyempurnakan radio ciptaan Marconi. Maka Amstrong pun berniat membuat radio yang bersuara jernih sambil membuat sendiri stasiun radio di rumahnya. Untuk itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus dan menjadi guru besar dan insinyur listrik.

Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback. Ia juga mempelajari tabung hampa buatan De Forest, yang bernama trioda dan audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-ribu kali lebih jelas.

Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya, De Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu kelistrikan.
Tapi para ilmuwan tetap menganggap Amstrong-lah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.



baca semuanya biar puaazz..

Guglielmo Marconi - Penemu Radio

Dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn.

Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio. Ia mengadakan penelitian soal gelombang radio - saat itu disebut sebagai "Gelombang Hertzian" - untuk mengirim sinyal telegraf. Saat itu telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf untuk jarak sejauh sekitar 2 kilometer. Temuan radio yang praktis sudah di ambang pintu jadi ia minta dukungan Departemen Pos dan Telegraf Italia. Tapi para birokrat Itali tidak tertarik, malah menutup pintu baginya.

Marconi tidak putus asa, setahun kemudian ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Preece, insinyur kepala Dinas Pos Inggris, bersedia bertemu dengannya dan Marconi yang kemudian datang memamerkan kemampuan radio ciptaannya di dataran Salisbury dan, kemudian, menyeberangi Bristol Chanel. Preece pun terkesan, dan Marconi akhirnya mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubahnya menjadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited.

Dalam dua tahun, 1899, ia sudah membangun radio antara Prancis dengan Inggris, disusul kemudian antara Amerika dengan Inggris.

Selama satu dekade hingga 1912, ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika.

Pada 1914, Marconi dipanggil masuk ke Angkatan Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika pada 1917.

Setelah tidak lagi menjadi bagian pemerintah Italia, ia kembali ke laboratorium. Menjelang Perang Dunia II, tahun 1935, ia mendemonstrasikan temuan terbarunya, yaitu Radar. Dua tahun kemudian, 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma.


baca semuanya biar puaazz..

Sejarah Penemuan dan Inovasi Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar dan telepon genggam pada umumnya.

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (dalam bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878, David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah
Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok
Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Writen by : Dunia Radio


baca semuanya biar puaazz..

Recent Comments

Runing Texts (update)

Monggo Chatting

LET's CHAT with YAHOO

HERDIyanto

My photo
Malang, Jawa Timur, Indonesia
I'm Just Human Being..just ordinary Man.. Marga Herdiyanto ~ Herdi ~ Malang, 21 Agustus 1979 Jl. Danau Sentani Dalam H-1 M-14 Work : (Radio) 89.5 RCBFM MALANG As : - Music Director - Sound Designer - Announcer Also : ON AIR BROADCASTING SCHOOL MALANG as : Promo Manager & Tentor On Air Scedule : Senin : 19.00-22.00 : A S K S Selasa: 11.00-12.00 : DEPOT DANGDUT Kamis : 11.00-12.00 : DEPOT DANGDUT 19.00-21.00 : NURUT GAK NURUT Jumat : 11.00-12.00 : DEPOT DANGDUT Sabtu : 11.00-12.00 : DEPOT DANGDUT Minggu: 08.00-09.00 : CHART 8 INDO HITS 15.00-17.00 : PRODUSER on FOLARE

  ©Template by Dicas Blogger.